Pangkajene-Sidenreng Rappang, 22 Juni 2024–Kehidupan di dunia maya semakin ramai sejak pandemi covid 19 yang terjadi pada awal tahun 2020. Tentu beberapa hal positif yang bisa kita petik dari peristiwa ini, misalnya lebih banyak waktu bersama keluarga, meluangkan waktu dengan hobby, interaksi tak terbatas karena adanya platform digital yg mewadahi pertemuan, dan ada juga platform hiburan dengan fitur-fitur baru nya.
Hingga pada saat ini, dunia maya semakin tampak mendominasi kehidupan nyata kebanyakan orang bahkan sampai tidak mampu lagi membagi waktu antara dua kehidupan tersebut.
Hal manusiawi yang dimiliki oleh seseorang yaitu perasaan telah dijadikan sasaran empuk bagi para konten kreator yang selanjutnya diubah menjadi ‘rasa penasaran’. Ini sebenarnya sangat sistematis, berangkat dari rasa penasaran warga net (netizen) terhadap suatu kejadian atau kisah hingga menggiring ke konten-konten lainnya yang (mungkin) hanya sedikit berhubungan.
Pada saat itulah muncul asumsi-asumsi liar dari para warga net. Menariknya mereka (warga net) secara tidak sadar terprovokasi dengan berbagai teknik clickbait yang begitu menggiurkan ketika dilihat dan dibaca, dan disitulah kita sebagai warga net telah terjerumus. Teknik clickbait adalah salah satu teknik marketing yang saat ini banyak digunakan pada platform digital dimana sasarannya adalah rasa penasaran masyarakat terhadap suatu konten/produk, hal yang menjanjikan disajikan langsung dalam sepenggal judul kalimat yang dihiasi dengan kata-kata menarik sehingga si pembaca akan merasa menyesal jika melewatkan nya.
Didalam sebuah konten terdapat konten-konten lainnya yang menggiring rasa penasaran warga net semakin bergejolak, ada apa mengapa dan bagaimana.. pertanyaan-pertanyaan itu rasanya harus terjawab secepat mungkin, hanya karena sepenggal kalimat clickbait dari konten itu seseorang sampai insomnia memikirkan jawaban-jawaban tadi, sebab pada konten tersebut belum ditemukan jawaban yang sebenarnya. Dari riset social experience, ditemukan berbagai akibat dari metode clickbait ini, pertama munculnya isu mental health dari warga net yaitu menimbulkan kepanikan dan emosi yang tidak stabil akibat tontonan dari konten tersebut.
Kedua, munculnya ide serupa untuk membuat clickbait yang tidak sesuai dengan konteks tema, lalu ketiga, pikiran dan pendirian akan terganggu atau mulai goyah. Jadi, apakah teknik clickbait ini adalah metode yang keliru dalam dunia marketing ? Kemudian pertanyaannya lagi, bagaimana agar metode clickbait ini tidak lagi disalahgunakan oleh oknum konten kreator yang mengais rejeki dengan teknik clickbait yang keliru ?
Pada intinya, clickbait adalah metode yang benar jika konteks yang disajikan selaras dengan judul nya. Kemudian untuk para warga net agar kiranya tetap bisa memperhatikan waktu penggunaan platform digital dan jadikan hanya sebagai alat pendukung dalam real life. Ingat, rasa penasaran menjadi kelemahan kita sebagai warga net.
Ketika muncul satu konten maka akan ada beribu konten berikutnya. Sebijak-bijak nya seseorang adalah yang mendahulukan kehidupan nyata sebelum mengurusi persoalan dunia maya–. ( A. Muhammad Hamdan Mustafa )