Dekadensi moral bergelayut
Semua ikut terhanyut
Tak ada lagi tempat bergantung
Satu per satu tumbang
Pemerintah bertopeng dilema
Terus sibuk menyuburkan hama
Benar bisa jadi tidak benar
Salah biasanya tampil benar
Ulama tak henti dalam seruan
Kadang terperangkap bayaran
Tak ada dibayar murah
Umumnya miliki rumah mewah
Pasar ramai dengan penipu
Tiap saat berlomba dalam tipu
Katanya sekian liter
Mulutnya pun tak berdiameter
Rakyat menuntut kebenaran
Tapi kadang ikut keburukan
Demonstrasi juga ramai
Solusi tak hadir tapi damai
Sangat membingungkan
Tapi tak ada yang heran
Segalanya berlangsung biasa
Semua terbiasa
Tiba-tiba terjadi petaka
Seketika mata terbuka Lalu saling menyalahkan Berlomba lempar kesalahan
Keadaan berangsur tenang Beberapa merasa senang
Setelah itu kembali lagi
Kesalahan diulang lagi
Manusia mengikuti iblis
Sesama saudara jadi sadis
Ada istri membunuh suami
Ketaatan kurang dipahami
Berlomba jalan pintas
Salah pun jadi pantas
Belakangan salahkan takdir
Padahal diri selalu pandir
SYAHRIR AR
Gowa, Jum’at, 1 November 2024