MAKASSAR — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menerima aspirasi dari Aliansi Buruh dan Mahasiswa Menggugat (ABMM) yang menggelar aksi demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak serta kebijakan pensiun yang dinilai merugikan pekerja.
Para demonstran menegaskan bahwa banyak hak pekerja yang dilanggar oleh perusahaan.
“Kami hanya ingin hak kami dipenuhi. Banyak pekerja diperlakukan secara sewenang-wenang, dan ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Amir, perwakilan ABMM, Kamis (6/2).
Selain menolak PHK sepihak dan kebijakan pensiun yang dianggap tidak adil, ABMM juga meminta DPRD Makassar meninjau transparansi dana Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan. Mereka menduga adanya ketidakterbukaan dalam pengelolaan dana tersebut.
Aksi ini menjadi bentuk perlawanan buruh dan mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak tenaga kerja yang mereka nilai kerap diabaikan.
Beberapa anggota DPRD Makassar yang hadir menemui massa antara lain Basdir dan Andi Makmur dari Fraksi PKB serta Hartono dari Fraksi PKS.
“Kami memahami tuntutan para buruh dan mahasiswa yang meminta tindakan tegas terhadap perusahaan yang diduga melanggar hak pekerja,” kata Basdir. Ia menilai ada indikasi bahwa PHK serta kebijakan pensiun tersebut dilakukan secara sistematis dan merugikan pekerja.
DPRD berkomitmen menindaklanjuti aspirasi ini, termasuk dengan menjadwalkan pemanggilan terhadap perusahaan yang dinilai tidak transparan dalam pelaksanaan kewajiban sosialnya.
“Banyak laporan yang kami terima menyebut beberapa perusahaan belum memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan pekerja maupun masyarakat sekitar,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Legislator PKB tersebut memastikan DPRD akan memperketat pengawasan terhadap perusahaan yang beroperasi di Makassar agar mematuhi regulasi ketenagakerjaan serta melaksanakan program CSR sesuai aturan. Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu ketenagakerjaan demi memastikan kebijakan perusahaan tetap berpihak pada kesejahteraan pekerja.
