Pinrang HBDperss.com : Pemkab Pinrang melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDA BK) bersama Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) kembali melakukan aksi bersih-bersih pada dua saluran induk dan satu saluran pembuang, Senin (17/11).

Langkah ini dilakukan sebagai upaya memastikan aliran irigasi tetap lancar demi menjaga produktivitas sawah masyarakat.
Plt. Kepala Dinas SDA BK, A. Sinapati Rudy, mengungkapkan bahwa kedua saluran induk yang menjadi nadi utama produksi pertanian mulai mengalami penurunan debit air.

Kondisi tersebut disebabkan oleh tumpukan sampah rumah tangga yang sengaja dibuang oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Dirinya menegaskan bahwa saluran irigasi merupakan fasilitas vital bagi masyarakat Pinrang yang mayoritas menggantungkan hidup pada sektor pertanian.
“Kabupaten Pinrang adalah lumbung pangan Sulawesi Selatan. Jika saluran irigasi tersumbat, maka produksi pangan, khususnya beras, akan ikut menurun. Ini tentu merugikan petani dan mempengaruhi ketahanan pangan daerah,” jelasnya.
Karenanya, dirinya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah ke saluran irigasi.
Selain menimbulkan bau tidak sedap, sampah yang menumpuk dapat mengurangi debit air, menyebabkan penyumbatan, hingga memicu gagal panen pada musim tanam berikutnya.
Lebih jauh, pembersihan ini juga menjadi langkah antisipasi untuk mengurangi risiko genangan air ketika intensitas hujan tinggi.
Saluran pembuang yang bersih diyakini mampu memperlancar aliran, sehingga meminimalisir dampak banjir pada kawasan pemukiman maupun area pertanian.
“Kami berharap masyarakat turut menjaga saluran irigasi ini. Fasilitas ini bukan milik pemerintah semata, tapi milik bersama yang menentukan kesejahteraan petani dan ketersediaan pangan kita,” tegas Sinapati Rudy.
Melalui langkah kolaboratif ini, Pemerintah Kabupaten Pinrang berharap kebermanfaatannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat khususnya petani mulai dari peningkatan hasil panen hingga terjaganya stabilitas produksi pangan daerah.(*)



















